Saat itu kami ber3, ayah, ibu, dan qw pergi keluar kota
mengunjungi saudara ibu karena ponakan ibu sunatan. Singkat cerita kami sampai
d probolinggo. Suasana desa yang jauh dari perkotaan, bahkan menurut qw
terpencil tapi sangat nyaman karena masih sangat alami di sini. Bahkan mandi
pun penduduk desa masih ke sungai yang memang sangat segar karana dari gunung.
Rumah2 penduduk pun masih berjauhan, jaraknya bisa 50 meter an meskipun ada
juga yang berkelompok tapi hanya 2-3 rumah saja. Kebetulan rumah saudara ibu
mertua itu hanya sendirian.
Saat kami berkenalan dengan beberapa kerabat jauh, banyak
sekali wajah2 yang masih asing. Lalu kami pun di tunjukkan kamar kami karena
kami akan menginap 3-4 hari. qw sekamar dengan ibu. Ternyata rumah saudara ibu ini
terbilang mewah. Banyak kamar2 untuk tamu. Yah, dia juga orang yang terpandang
di daerah sini sih....

Setelah kami ganti baju, kami mulai mempersiapkan segala
urusan untuk 2-3 hari kedepan. Karena qw termasuk supel, banyak orang2 yang
akrab dengan qw baik cewek atau cowok. Dan seperti biasa, qw langsung jadi
sorotan mata laki2. Saat sore hari, qw siap2 mandi. Qw mengenakan kemben yang
hanya menutup sebagian dada sampe paha( tentu saja qw menggunakan daleman)
karena disini hal tuh biasa. Lagian di rumah paman ini ada 3 kamar mandi
sendiri di belakang meskipun bukan di dalam rumah karena disini sangat sulit
membuat sumur, hingga biasanya paman menyuruh orang2nya membawa air dari sungai
yang letaknya tak jauh dari sini. Tempat mandi itupun hanya berdinding anyaman
bambu setinggi 1 meter lebih sehingga kalo orang mandi masih terlihat
kepalanya.
Qw berangkat bersama ibu dan ternyata agak banyak orang di
sana. Ada 7 orang disana, 5 perempuan 2 laki2. Qw dan ibu mengambil antrian
terpisah. Qw di tengah lalu ibu di kiri dan kanan qw ada 2 laki2 tersebut.
Sejak tadi mereka melihat qw, yah terang saja
karena qw adalah wanita termuda di pemandian itu. Qw ngobrol2 dengan ibu
sambil mengantri. Hingga saat itu tinggal qw ibu dan 1 laki2. Karena memang
hari sudah sangat sore. Saat itu ibu menyapa laki2 tersebut, hingga qw tau klo
dia saudara jauh ibu (biar gampang anggep aja dia paman jauh qw). namanya arif
35 th berasal dari blitar. Dia punya seorang istri dan anak 2. Tapi qw sangat
kagum dengan wajah dewasanya. Apalagi saat ini dia bertelanjang dada dan
menggunakan celana pendek. Qw sebenarnya perhatikan dari tadi paman arif selalu
curi pandang ke qw, yah termasuk 1 laki2 tua yang sedang mandi. Dia membawa
handuk di tangannya tapi d tutupkan ke selangkangannya. Apakah dia nutupin
kontolnya? Entah. Kami ngobrol sekedar basa basi.
Saat ibu masuk untuk mandi, Qw lalu mencoba sedikit
menggodanya. Qw mendekat ke paman arif untuk menylaminya. Karena adatnya yang
muda menyalami dengan mencium tangan yang tua. Qw taruh peralatan mandi qw d
bawah, jadi qw membungkuk membelakangi paman arif. Qw pura2 menata peralatan
mandi qw bentar agar paman bisa melihat pemandangan pantat qw. qw lalu
mendekati paman. Terlihat dia grogi saat qw mendekatinya. Lalu qw menyalaminya,
terasa tangan paman agak gemetar. Qw salami denga pelan qw membungkuk dan
menyambut tangannya dan qw cium punggung tangannya. Sebenarnya qw kecup tangan
paman dengan sedikit nakal qw melihat wajah paman yang sangat grogi karena
belahan susu dan perilaku qw yang sensual. Lalu qw kembali lagi ke tempat qw
semula. Qw ambil peralatan mandi qw, tapi kali ini kemben yang menutupi paha qw
udah agak ke atas, hingga pasti paman bisa melihat cd qw saat qw merunduk
mengambil perlatan mandi. Qw lalu berdiri lagi, dan yah...paman melihat sedikit
pertunjukan qw tadi.
Saat paman arif masuk pemandian, dia menyampirkan handuk
yang tadi menutupi selangkangannya ke pundak. Terlihat sekilas bagian
selangkangannya yang menggembung. hingga tinggal qw yang mengantri. Tak lama,
qw pun masuk pemandian. Qw lihat ibu hampir selesai (walaupun hanya kepala
bagian atas ibu yang terllihat )karena ibu sudah memakai bajunya. Qw melihat ke
paman arif, dia mengguyurkan air pada wajahnya yang berbusa. Hm....makin
terlihat macho wajahnya dan dadanya yang berbulu masih terlihat karena paman
ini tinggi.
Qw lalu menyadari kalo mungkin paman bisa melihat sebagian
tubuh qw karena dia tinggi. Paman memang tidak melihat kesini, tapi qw
perkirakan dia bisa melihat sebagian susu qw atau bahkan seluruhnya kalau qw
telanjang. setelah menaruh peralatan mandi, qw sampirkan handuk dan jaket qw
yang akan qw pakai setelah mandi nanti di anyaman bambu lalu bh n cd qw jg. Qw
lalu mengguyur tubuh qw yang masih menggunakan kemben hingga tercetak kedua
puting qw. Setelah itu qw bicara sedikit keras ke ibu mertua yang siap2 keluar
“bu, entenono tika...lagek mangkat iki....” “iyo nduk”
Seketika paman arif menoleh ke arah qw. qw sengaja tidak
menoleh ke arahnya biar paman bisa menikmati sebagian tubuh qw dari samping. Qw
lalu menyabun leher dan pundak qw. qw tetap tidak menoleh kesamping. Qw lirik
memang paman sedang melihat qw, entah sampai mana dia melihat tubuh qw. lalu
ibu keluar, seketika paman merunduk hingga sekarang tidak terlihat. Ibu
menunggu dpn pemandian qw tepatnya antara pemandian qw dan paman arif. Lalu ibu
memanggil paman arif. Saat itu qw menghadapkan badan qw ke paman arif dan
sedang mengguyur badan qw. qw menggosok badan dan sedikit melorotkan kemben qw
hingga perut. Qw yakin paman arif sedang melototi qw. qw gosok susu qw dengan
sabun, lalu meremas pelan sambil memjamkan mata qw. tampaknya paman benar2
sedang melihat qw karena suaranya bergetar dan gugup saat bicara dengan ibu
yang mungkin gag melihat karena pendek. Qw usap leher qw sambil menengadah,
sekilas qw lihat paman menghadap kesini.
Qw coba se erotis mungkin menyabun tubuh qw. tiba2 saat mengguyur badan,
seseorang memanggil ibu.
“tik...sek suwe ta?”
“gag buk, ape mari ug...” kata qw sambil terus menghadapkan
tubuh setengah telanjgan ke paman.
“dek arif wes mari ta?”
“i..iki yo ape mari kok m..mbak....kari iikkhi...” kata
paman dengan suara berat.
“engko entenono tika yo dek...mbak tak baliek sek...”
“iihhyo mbaak”
Lalu ibu pergi dan qw lihat paman sedang menatap ke arah qw.
tampaknya dia sudah selesai karena handuk dan celana pendeknya sudah tidak ada
di dinding anyaman. Namun terlihat dari gerakan bahunya seperti sedang
bergerak2. Apakah mungkin paman sedang mengocok kontolnya sambil melihat qw?
uhhh qw makin terpanah dengan pandangan tajamnya itu. Namun qw masih mengguyur
badan qw sambil pura2 tidak melihat. Hingga qw yakin saat ini paman sedang
mengocok kontolnya karena saat qw membenahi kemben qw sambil menggigit bibir
bawah qw, paman melenguh tertahan. Qw lihat paman seperti menahan tegangan tinggi.
Yah....qw pastikan paman menyemburkan maninya sekarang. Qw lalu berbalik pura2
tidak tahu apa2. Paman lalu mengguyurkan air dan keluar menunggu qw d depan
pemandian qw.
Qw menyudahi mandi qw. tapi qw masih ingin sedikit menggoda
paman qw yang satu ini. Qw mengelap tubuh dengan handuk, paman pun curi2
pandang. Lalu saat qw mengambil jaket, qw pura2 menjatuhkan bh n cd qw keluar
dinding.
“yaaahhhh....kok jatuh”
“opo tik”
“iku man, daleman qw...tolong jupukno man”
Saat paman memberikan daleman qw, dia mendekat hingga
dinding pemandian. Qw sedang memakai jaket masih hadap ke samping.
“iki tik, tapi teles kabeh” sambil kepalanya bertumpu di
atas dinding bambu sehingga dengan jelas bisa melihat seluruh tubuh qw.
Qw yang selesai memakai jaket menghadap paman dan menyambut
daleman qw. paman sedikit terbelalak karena pemandangan tepat di depannya. Qw
memang sengaja tidak menutup jaket qw hingga pasti paman melihat dengan jelas
tubuh bagian depan qw yang tercetak karena basah. Susu dan puting qw. qw
menerima daleman qw dan tetap menghadap paman sambil menenteng daleman
“yaaahhh....kok basah gini....kotor lg. Bentar yah man, qw
cuci dulu”
“ii..iyo tiikk...”
Qw buka pintu pemandian qw setelah menutup resleting jaket
qw. paman sedang menungg di depan pintu. Qw lalu merunduk membelakangi paman
saat mencuci daleman qw. yah...qw memang sengaja agar paman bisa melihat pantat
qw dan mungkin sedikit tempik qw yang tidak tertutup apapun dan sedang basah!
Qw biarkan hal itu agak lama, lalu setelah mencuci qw
berdiri. Qw kaget saat berbalik, terlihat kontol paman menggembung dari
handuknya padahal baru saja kontol itu menyemburkan mani. Qw lalu keluar sambil membawa peralatan
dan pura2 biasa saja. Lalu kami berjalan bersama kembali kerumah utama. Kami
hanya diam dengan pikiran masing2 saat
berjalan. Saat kami mau berpisah di pintu belakang,
“yaaahhh engko piye iki....teles kabeh ngene” ucap qw
“lha kan kari ganti ae tik”
“masalah e tika gag gowo gantine man.....soale mene ape tuku
nak pasar. Cuma gowo iki teko omah” jawab qw seperti bingung
“yo ga gewe sek lak gapopo tik....kan gag ono seng ngerti”
“iyo se man....tapi ojo kondo sopo2 lho man...”kata qw
dengan senyum saat qw mau masuk pintu
“beres” katanya sambil mengacungkan jempolnya
“ok...engko anak e kenal no qw om...yah”Qw lalu mengerling
genit saat meninggalkan paman arif tanpa menunggu jawabannya.

Malamnya jam 9, setelah tamu2 mulai sepi dan para keluarga
sedang bersantai. Ada yang mengobrol di dalam, di luar, ada juga yang sudah
tidur mungkin karena lelah.
Qw duduk2 sama keluarga di depan rumah meskipun qw hanya
menyendiri . Lalu
“iki lho tik...jenenge bayu” kata paman arif dari belakang
mencolek pundak qw yang sedang duduk santai sambil main hp
Terliaht anak umur 5 tahunan di gendong om arif. Qw lalu
berdiri
“ohh...bayu....lucune man....trus bibi nak ndi man?” tanya
qw
“wes turu, pegelen koyok e”
Lalu kami duduk dan ngobrol2 sambil paman menggendong bayu.
Saat itu qw memakai kemeja merah dan rok panjang yang qw padukan dengak
kerudung hitam yang menutupi bahu dan depannya sampai perut sehingga tidak
terlihat kalo qw tidak memakai daleman. Paman memakai sarung dan kaos.
“bayu sini mbak tika gendong yuk...” kata qw sambil
mendekati bayu
Ternyata bayu mau. Saat menyerahkan bayu, tangan paman
menekan susu qw. qw agak kaget, entah itu sengaja atau tidak. Tapi qw biarkan
saja, mungkin dia tidka sengaja. Kami bermain, lalu berkumpul bersama keluarga
yang lain. Saat menggoda bayu, kadang puting qw tergesek dan tegang. Bahkan ada
3 kali tangan paman menekan dan menggesek puting qw saat menggelitik bayu.
Bahkan yang terakhir, tangan paman seperti agak meremas susu qw. tapi qw
biarkan saja, toh Cuma bentar. Mungkin gag sengaja.
Saat sedang menggendong bayu, ibu mertua memanggil qw. qw
lalu menyerahkan bayu ke paman, memang udah tidur anaknya. Saat menyerahkan
bayu, qw rasa punggung tangan paman menempel ke susu qw yang udah tegang. Qw
tau paman pasti merasakan kalo puting qw mengeras saat itu. Lalu paman berkata
“duh....seng ga gewe bh cah...” katanya sambil tersenyum
simpul
“ssstttt....ojo banter2 ta man....” lalu qw ke ibu mertua
Ibu menyuruh qw membuat kopi untuk yang masih bangun. Saat
qw mencari kopi, ternyata kopinya sudah tinggal sedikit dan ga bakal cukup
unutk orang malam ini. Saat qw bilang ke ibu, qw malah di suruh beli ke warung
terdekat yang jaraknya 500m an. Qw d suruh mengajak orang untuk mengantar.
Awalnya ibu nyuruh minta anter ayah mertua. Tapi saat qw mau
berangkat, paman arif muncul. Qw tanya paman apa tau warung terdekat? Dia
bilang tau. Lalu ibu meminta paman untuk mengantar qw.
“ok, paman tak ganti sek tik” lalu paman masuk rumah
Qw menunggu paman di luar. Saat paman keluar, qw lihat tidak
ada pakaian paman yang berubah. Ganti apanya??? Saat mau berangkat, paman
membawa senter. Kata paman sebaiknya jalan saja karena dia tau rute ceptnya
tapi ga bisa dilalui motor. Qw ok2 ajah
Tak lama kami meninggalkan rumah, paman menyalakan senter
karena sangat gelap. Kami jalan beriringan. Tiba2 paman bicara
“tik, pas adus mau ga ngawasi paman ta?”tanyanya
“lha ngawasi lapo man? Koyok satpam ae” jawab qw becanda
“paman mau sore iku oleh rejeki” “rejeki opo man? Bagi2 tika
donk” kata qw sambil mencoba pura2 tidak tahu apa2
“ono lah....tapi bener2 josss” katanya sambil tertawa
“ga bagi2 ae di kandakno paman iki....” katta qw manyun
Dia hanya tersenyum dan tertawa simpul. Selama perjalanan,
kami ngobrol dan becanda.meskipun agak2 jorok, tapi paman selalu mengakhiri
dengan candaan. Medan yang kami tempuh juga agak susah karena jalan yang licin
dan sempit. Hampir seperti pematang sawah sehingga qw selalu berpegangan pada
tangan paman agar tidak jatuh karena qw hampir jatuh saat menyabrang sungai.
Memang qw juga sengaja menempel pada paman agar susu qw bergesekan dengan
tangannya. Dia juga pasti merasakannya. Bahkan saat qw hampir jatuh tadi paman
juga memegang susu dan pantat qw.
Tak lama kami sampai warung dan membeli kopi. Qw menggendong
kopinya di depan, tepat di susu qw. lallu kami pulang melewati jalan tadi
Saat di tengah2 perjalanan kami ngobrol
“enak e tik kopi ne”
“yo enak lek seneng paman, tapi tika ga seneng, yo male ga
enak”
“maksud qw kopine iku lho...saiki kok dadi kopi susu
ngono...male pengen qw tik” katanya sambil tetap menerangi jalan dengan senter
“paman iki iso ae....emang wes tau ngerti susune iki t man?
Kok ngomong enak” kata qw menanggapi
“ngerti opo iki? Naywang opo ngrasakno?” katanya
“ yo mboh lho man....”
Lalu kami tertawa
Saat sebelum menyabrang sungai, ada jalan yang tergenang air
hingga sangat becek. Qw minta paman mengangkat rok qw
Lalu paman menaruh senternya di mulut qw
“cokot sek tik...tak angkatno rokmu”katanya sambil
menyodorkan senter yang kecil sehingga pasti muat kalo qw masukin mulut
“moso kok tak cokot man?” “lek ga yo ojo di cokot, di emut
ae...bayangno opo ngono....” katanya sambil tersenyum
“qw ga biasa ngemut om..” “lha di apakno?” tanyanya sambil
memegang senter di depan mulut qw
Lalu qw menjilat pelan ujung gagang senter di depan qw. qw
jilatin sambil memandang paman. Qw masukkan pelan lalu mengeluarkannya lagi
sambil qw jilatin. Qw masukkan lagi pelan sambil memejamkan mata. Paman
memandang qw dengan sangat nafsu.
“mari iki angkatno rok qw ya man...” qw lalu memasukkan
senter itu ke mulut qw sambil melihat paman. Lalu qw maju mundurkan kepala qw.
tampaknya paman sangat menikmati pemandangan itu. Paman menikmati itu sambil
mengelus2 selangkangannya dari luar sarung. Lalu dia melepas senter yang ada di
mukut qw. dia mengangkat rok qw dan memegang ujung rok qw dengan tangan kirinya
tapi tangan kanannya langsung masuk membelai pantat qw.
“hmm...kenceng tik”
Paman mengusap2 pantat qw, lalu meremasinya. qw menikmati
tiap remasannya dan membuka sedikit kaki qw. paman langsung tau apa yang qw
inginkan. Tangannya lalu menerobos dan jarinya kini mengelus tempik qw dari
belakang.
“nnggghhhh” “duhh...wes teles ngene tik..bener2 ponakan
nakal awakmu tik...”
Jari2 paman lalu mengobok2 tempik qw yang basah. “
nnggghhh...mmhhhh....” qw hanya bisa mengerang tertahan karena senter di mulut
qw. paman memasukkan jarinya ke tempik qw. di kocoknya tempik qw yang benar2
sudah banjir hingga cairan qw meleleh antara paha qw.
“nngngghh nng ohhh...” erang qw
“ayo mlaku tik, hmmm....tak hukum gara2 nakal ponakan qw
iki”
Qw jalan melewati jjalan yang becek sambil tangan paman
terus mengocok tempik qw. saat jalanan sudah ga becek, paman menurunkan rok qw
tapi tangan kanannya masih mengocok tempik qw, kadang itil qw juga kena
sasarannya. Qw gag bisa lagi jalan, akhirnya qw berhenti dan pegangan pada
pohon di pinggir jalan setelah plastik yang berisi kopi qw turunkan dari
gendongan qw. paman langsung sigap berada di belakang qw setelah menarik
tangannya yang tadi di tempik qw. namun, tak lama kemudian paman menggantinya
dengan kontolnya. Langsung terasa kontol yang menerobos tempik qw. keras dan
lebih nikmat dari puna suami qw. langsung di genjotnya qw dari belakang sambil
meraba2 susu qw dan meremasinya.
“ooohhhmmpphh....ssshh....hhh” qw hanya bisa mengerang
tertahan karena takut ada orang yg mendengar sambil memegangi senter dan pohon.
“oohh enak tik tempikmu...paman wes pengen ngontoli tempikmu
kawet adus mau tik...” katanya berbisik sambil terus menghujam kontolnya ke
tempik qw.
Kami saling memburu kenikmatan, paman kini makin liar
menyodokkan kontolnya sambil menarik2 puting qw yang keluar karena beberapa
kancing qw sudah terbuka. Qw makin ga tahan
“oohh maaahhnn tika keluarrr....” qw benar2 melayang, sangat
berbeda ketika bersetubuh dengan suami.
Paman membiarkan kontolnya sebentar. Lalu saat paman ingin
menggenjot qw lagi, tiba2 ada sinar senter dari kejauhan. Kami langsung
membenahi diri dan berjalan seperti biasa. Rupanya penduduk sini yang pulang
dari acara keluarga. Kami lalu berjalan pulang tanpa kata2.
Setelah sampai rumah qw langsung menuju dapur tapi sebelum
masuk qw berbisik pada paman yang langsung duduk bersama keluarga lain “nikmat
sekali kontol paman”
loading...
No comments